Ibu Dwi Faryani, S. Pd. I (Guru MI Al Amin): Cintai Siswa Seperti Anak Sendiri
Karanganyar - Menjadi seorang guru adalah profesi mulia, guna membentuk manusia seutuhnya.
Tanggung jawab dan suritauladan menjadi prioritas pekerjaan yang dilakukan dengan penuh ikhlas.
Seperti yang dilakoni oleh Ibu Dwi Faryani, S. Pd. I salah seorang guru Madrasah Ibtidaiyah Al-Amin Sinongko(sekolah setara sekolah dasar), Desa Gedong, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar.
Dirinya bisa dipastikan setiap pagi, sibuk beraktivitas mengajar sebagai guru kelas di sekolahnya.
"Saya menekuni profesi ini sudah lama. Saya nyaman dengan profesi ini karena ini adalah ladang ibadah," ungkap perempuan yang akrab disapa Ibu Dwi itu, Senin (1/10/2022).
Bagi Bu Dwi, salah satu point penting untuk tetap istiqomah menjadi guru adalah bagaimana mencintai dulu pada profesi itu.
"Kalau kita sudah cinta pada profesi kita, ya apapun akan dikerjakan dengan ikhlas. Kuncinya itu," sebutnya.
Terkait bagaimana agar anak dekat dengan guru, perempuan lulusan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan ini mengaku mudah.
"Cintai siswa seperti anak sendiri. Kalau sudah jadi anak sendiri, rasa rindu itu ada jika tidak ketemu," imbuhnya.
Ditanya jurus ampuh menghadapi anak hiperaktif di dalam kelas, Bu Dwi juga membeberkan trik bagaimana menghadapinya.
"Yang pertama kita lihat dulu bagaimana karakter si anak sesungguhnya, kemudian beri perhatian ditambah kerjasama wali murid untuk mengarahkan. Dibalik keaktifannya, ada kelebihannya tinggal bagaimana kita bisa mengarahkan," bebernya.
Meski sibuk menjadi guru, perempuan dua orang anak ini masih bisa membagi waktu untuk tetap aktif lingkungan wilayahnya atau dalam kemasyarakatan dan menjadi salah satu penggerak di lingkungannya.
Sementara untuk waktu bersama keluarga, dirinya tetap menjadi skala prioritas.
"Mengabdi untuk keluarga itu wajib ya, Keluarga nomer satu, Sekolah yes, Kemasyarakatan juga oke. Tinggal bagaimana kita cerdas membagi waktu," pungkasnya.
Dirinya berharap para guru untuk tetap semangat dalam mendidik siswa yang sangat komplek dan dari latarbelakang yang beragam pula.
"Karena Allah maha tahu, semua rejeki sudah diatur. Andai rejeki kita tidak lewat sekolah, ada saja rejeki lain terbuka," tutupnya.
Ibu Dwi Faryani adalah satu dari ribuan guru yang mengabdi di lingkungan Kementerian Agama yang sampai saat ini masih tetap bertahan.
Dari Ibu Dwi Faryani kita bisa belajar, arti sebuah pengabdian dan perjuangan, bagaimana menjadi seorang guru sekaligus tetap mengabdi untuk keluarga dan kepentingan umat.
Posting Komentar untuk "Ibu Dwi Faryani, S. Pd. I (Guru MI Al Amin): Cintai Siswa Seperti Anak Sendiri"
Posting Komentar