Ibu Aini(Guru MI Al Amin Sinongko): Pendekatan Karakter Adalah Kunci Menjadi Guru Idola
Karanganyar- Ibu Aini ya begitulah panggilan akrab perempuan yang mempunyai nama lengkap" Ainiah Hani Fiani Fatwa, S. Pd " sosok yang humble, riang dan energik itu nampak jelas sangat diidolakan Siswa khususnya kelas 2 MI Al Amin Sinongko, ya, selain mengajar di kelas 2 beliau juga sebagai bendahara LAZIS Al Amin dan operator emis yang acap kali wira-wiri di lalulintas udara MI Al Amin Sinongko, dan kali ini Mimin akan merangkum dialoq dengan ibu Aini beberapa waktu yang lalu dan pastinya sangat berkelas baik dari pendekatan akademik maupun emosional siswa. Oke, kita simak pandangan maupun pengalaman beliau jangan lupa siapkan makanan ringan dan segelas teh hangat.
Guru merupakan orang tua kedua yang hari – harinya dikelilingi oleh anak –anak alias siswa. Bagaimana pun siswa merupakan anak yang secara kodrati hidup dan lingkungannya indentik dengan dunia anak. Sering kali mereka membandingkan keberadaan guru atau mengidentifikasi sebagai orang tua mereka di rumah. Ada yang senang merengek, ada yang mandiri mencerminkan pola asuh anak selama beserta orang tuanya di rumah, dan lain – lain. Sangat lazim jika siswa mendambakan guru yang penyayang, berdedikasi, penuh perhatian, membimbing dengan sabar, dan penuh rasa cinta sebagai orang tua. Pagi hari sebelum jam pembelajaran di mulai biasanya siswa berderet menantikan kehadiran guru untuk berjabat tangan atau membawakan barang yang ditenteng guru. Ada banyak harapan dan mimpi yang ingin diraih bersama guru pada saat tersebut. Mulai dari siwa yang inginmemperbaiki nilai, ingin bermain peran, ingin unjuk kemampuan menghafal di depan kelas.
Guru yang peka tentu dapat merespon dan menangkap apa yang ada pada mimik wajah – wajah polos dan mewujudkannya dalam pembelajaran yang menyenangkan sesuai dunia mereka. Belajar kontekstual akan terasa sangat dekat dengan siswa dan disukai siswa. Bagaimana guru mendekatkan pembelajaran dengan siswa dan menampilkannya dalam imaji mereka akan sangat menarik perhatian mereka.
Ada banyak perilaku siswa dikarenakan latar belakang sosial yang berbeda – beda. Ada yang pemalu, ada yang pemberani, ada yang perlu motivasi lebih dan lainnya, memerlukan penanganan yang berbeda – beda. Guru yang jeli tentu mempunyai resep untuk terapi bagi siswanya. Bagaimana membuka pelajaran untuk menggairahkan kelas, mendekati siswa yang pemalu, memotivasi siswa yang penuh semangat sehingga semua siswa merasa diperlakukan dengan baik sebagaimana orang tua mereka memperlakukannya sehari – hari.
Siswa akan ceria, penuh senyum, dan senang berlama – lama dengan guru. Ini merupakan indikator guru yang diidolakan dan dicintai siswanya karena kebutuhan siswa akan kasih – sayang, perhatian, bimbingan terpenuhi. Mereka akan selalu terkenang sepanjang waktu tentang berbagai hal yang akan diidentifikasi siswa sebagai “guru yang baik” atau “guru idola”. Bahkan ketika mereka naik kelas pun mereka akan sangat senang jika guru kelasnya tidak diganti.
Oke brader begitulah sedikit obrolan dengan ibu Aini Fiani dan semoga bermanfaat. Sampai ketemu di tempat jajan ya?/Aft.
Posting Komentar untuk "Ibu Aini(Guru MI Al Amin Sinongko): Pendekatan Karakter Adalah Kunci Menjadi Guru Idola"
Posting Komentar