Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi IPS Kelas 6 Semester Genap, Gejala Alam Indonesia dan Negara Tetangga

Pada kesempatan kali ini kami akan menyampaikan materi kelas 6 Semester genap yaitu tentang gejala alam, dalam artikel tidak semua gejala alam kami sampaikan dan hanya garis besar ataupun yang sering kita dengar/jumpai, semoga bermanfaat.
Gejala alam adalah peristiwa yang disebabkan oleh kondisi alam. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak gejala(peristiwa) alam kita jumpai baik di layar TV ataupun media sosial yang terjadi di permukaan bumi. Terjadinya gejala alam berkaitan erat dengan kenampakan alam. Gejala alam ada yang menguntungkan dan ada yang menimbulkan kerugian bagi manusia. Gejala alam yang menimbulkan kerugian disebut dengan bencana alam. Beberapa contoh gejala alam , antara lain longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus, dan tsunami. Contoh gejala alam yang lainnya yaitu hujan, embun, dan terjadinya siang malam.
Kenampakan alam dan iklim di Indonesia memiliki kesamaan dengan Negara-negara Asia tenggara, sehingga secara umum gejala alamnya juga memiliki kesamaan.. Misalnya gejala alam berupa gempa bumi dan banjir yang sering terjadi di Negara kita, juga sering terjadi di Negara tetangga seperti Filipina dan Thailand.
Berikut penjelasan tentang gejala alam yang sering terjadi di Indonesia dan Negara tetangga.

A.    Banjir

Banjir merupakan bencana alam yang terjadi karena factor alam dan perilaku manusia Banjir yang disebabkan factor alam yaitu karena curah hujan yang tinggi dan terus menerus sehingga air sungai meluap hingga ke daratan. Sedangkan faktor perilaku manusia yaitu membuang sampah sembarangan dan  merusak hutan.

B.    Tanah longsor


    Tanah longsor mrupakan peristiwa runtuh atau jatuhnya tanah atau bebatuan dari lereng bukit atau gunung. Umumnya tanah longsor terjadi di kawasan perbukitan atau pegunungan. Tanda-tanda sebelum terjadinya tanah longsor yaitu hujan berlangsung lama, muncul suara dan getaran kecil di atas lereng.

Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya tanah longsor, sebagai berikut :
  1. Hujan lebat dan berlangsung lama.
  2. Penebangan pohon secara liar.
  3. Gempa bumi yang menyebabkan tekanan pada lereng gunung.
  4. Erosi yang disebabkan oleh disebabkan oleh sungai dan gelombang laut sehingga lereng-lereng jadi curam.
  5. Banyaknya perumahan di atas lereng gunung.

C.   Gunung meletus



Gunung-gunung di Indonesia umumnya berapi, namun ada yang aktif dan tidak aktif. Gunung yang dapat meletus adalah gunung berapi yang masih aktif. Gunung api yang meletus merupakan gejala alam vulkanik. Ciri-ciri gunung berapi yang aktif adalah puncaknya berasap.

Tanda-tanda gunung api akan meletus adalah naiknya suhu udara di sekitar gunung, banyak binatang turun dari lereng ke daerah yang lebih rendah, banyak mata air yang menjadi kering, dan tercium bau belerang.

D.   Gempa bumi



Gempa bumi merupakan gejala alam berupa getaran atau guncangan yang terjadi pada permukaan bumi yang ditimbulkan oleh tenaga dari dalam bumi. Ilmu yang mempelajari gempa disebut seismologi. Alat untuk mengukur kekuatan gempa dinamakan seismograf. Gempa bumi tidak didahului dengan tanda-tanda tertentu, berbeda dari bencana alam lainnya. Titik pusat gempa disebut episentrum. Gempa dihitung berdasarkan Skala Richter (SR).

Gempa bumi terdiri dari 2 macam, yaitu
1.    Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa yang disebabkan oleh pergeseran lempengan permukaan bumi.

 


2.    Gempa Vulkanik
Gempa Vulkanik adalah gempa yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi.



E.    Tsunami



Tsunami berasal dari bahasa Jepang, tsu artinya pelabuhan dan nami artinya gelombang. Jadi tsunami berarti gelombang besar di pelabuhan. Gelombang tsunami dapat terjadi apabila pusat gempa terjadi di dasar laut dengan kedalaman dan kekuatan tertentu. Seperti bencana tsunami yang terjadi di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada tanggal 26 Desember 2004. Bencana yang terjadi di Negara kita ini juga di rasakan oleh Negara tetangga, seperti Thailand, dan Sri Lanka.
Selain disebabkan karena gempa tektonik, tsunami juga dapat disebabkan oleh tanah longsor di dasar laut, jatuhnya benda langit (meteor) ke dalam laut, dan juga karena letusan gunung berapi. Seperti letusan gunung Krakatau di Indonesia yang terjadi pada tahun 1883 yang mengakibatkan terjadinya tsunami dengan ketinggian 42 meter dan tercatat sebagai gelombang tsunami tertinggi di dunia. 

F.    Angin Topan
 

Angin Topan adalah angin kencang atau bisa juga disebut badai besar yang sangat kuat dengan pusaran angin dengan kecepatan 120 km/jam atau lebih. Angin topan bergerak mengaduk laut dibawahnya dan menyebabkan gelombang besar yang sangat kuat.

Di pusat badai, mata angin ribut yang bertekanan rendah membentuk kubah air yang cukup tinggi. Ketika seluruh badai itu bergerak mendorong gelombang badai yang besar di depannya. Akhirnya gelombang  itu menyebabkan banjir di daratan

 

Tanda-tanda terjadinya angin ribut

  • Terlihat gumpalan awan gelap, besar dan tinggi
  • Petir dan guruh terlihat dari kejauhan
  • Terdengar suara gemuruh dari kejauhan

Ketika angin topan terbentuk, uap air terangkat dari lautan dan membentuk dinding awan yang tebal. Angin kencang yang berputar disekitar daerah yang tenang, bersih dari awan, dan bertekanan rendah, disebut mata angin topan.

Yang harus dilakukan pada saat terjadi angin ribut

  • Bila berada di dalam rumah
  • Bawa masuk barang-barang ke dalam rumah, agar tidak terbawa angin
  • Tutup jendelan dan pintu lalu kunci
  • Matikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik
  • Cari informasi dari pihak yang berwenang untuk mendapatkan informasi terbaru, dan petunjuk-petunjuk lain

Yang harus dilakukan pada saat terjadi angin ribut

  • Bila berada di luar rumah
  • Segera masuk ke dalam rumah atau bangunan yang kokoh
  • Jika terasa petir akan menyambar, segera membungkuk, duduk dan peluk lutut ke dada
  • Jangan tiarap di atas tanah
  • Hindari bangunan yang tinggi, tiang listrik, papan reklame, dan sebagainya

Yang harus dilakukan setelah terjadi angin ribut

  • Pastikan tidak ada anggota keluraga yang cedera
  • Bila jatuh korban, segera berikan pertolongan darurat
  • Laporkan segera kepada yang berwenang jika ada kerukasan yang berhubungan dengan listrik, gas, dan kerusakan lainnya
  • Jika dalam perjalanan, teruskan kembali dengan berhati-hati

 

G.   Angin puting beliung


Angin putting beliung disebut juga tornado. Puting beliung yang sangat kuat dapat menghancurkan bangunan, dan melontarkan kendaraan atau benda berat ke udara. Tanda-tanda putting beliung adalah diawali dengan munculnya bentuk mirip belalai dari awan, angin bertiup kencang, terjadi gerimis dan sambaran petir dan debu membumbung membentuk corong.

Angin Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus, di daerah Sumatera disebut Angin Bohorok dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis lain dengan ukuran lebih besar yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pancaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.

Gejala Awal Puting Beliung

  • Udara terasa panas dan gerah (sumuk).
  • Di langit tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (awan putih bergerombol yang berlapis-lapis).
  • Diantara awan tersebut ada satu jenis awan mempunyai batas tepinya sangat jelas bewarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visual seperti bunga kol.
  • Awan tiba-tiba berubah warna dari berwarna putih menjadi berwarna hitam pekat (awan Cumulonimbus).
  • Ranting pohon dan daun bergoyang cepat karena tertiup angin disertai angin kencang sudah menjelang.
  • Durasi fase pembentukan awan, hingga fase awan punah berlangsung paling lama sekitar 1 jam. Karena itulah, masyarakat agar tetap waspada selama periode ini.

Karakteristik Puting Beliung

  • Puting berliung merupakan dampak ikutan awan Cumulonimbus (Cb) yang biasa tumbuh selama periode musim hujan, tetapi tidak semua pertumbuhan awan CB akan menimbulkan angin puting beliung.
  • Kehadirannya belum dapat diprediksi.
  • Terjadi secara tiba-tiba (5-10 menit) pada area skala sangat lokal.
  • Pusaran puting beliung mirip belalai gajah/selang vacuum cleaner.
  • Jika kejadiannya berlangsung lama, lintasannya membentuk jalur kerusakan.
  • Lebih sering terjadi pada siang  hari dan lebih banyak di daerah dataran rendah.

Hal-hal yang pelu diperhatikan untuk mengantisipasi dampak angin puting beliung

Sebelum Datangnya Angin

1.      Dengar dan simaklah siaran radio atau televisi menyangkut prakiraan terkini cuaca setempat;

2.      Waspadalah terhadap perubahan cuaca;

3.      Waspadalah terhadap angin topan yang mendekat;

4.      Waspadalah terhadap tanda tanda bahaya sebagai berikut;

5.      Langit gelap, sering berwarna kehijauan;

6.      Hujan es dengan butiran besar;

7.      Awan rendah, hitam, besar, seringkali bergerak berputar;

8.      Suara keras seperti bunyi kereta api cepat;

9.      Bersiaplah untuk ke tempat perlindungan (bunker) bila ada angin topan mendekat.

Saat Datangnya Angin

1.      Bila dalam keadaan bahaya segeralah ke tempat perlindungan (bunker);

2.  Jika anda berada di dalam bangunan seperti rumah, gedung perkantoran, sekolah, rumah sakit, pabrik, pusat perbelanjaan, gedung pencakar langit, maka yang anda harus lakukan adalah segera menuju ke ruangan yang telah dipersiapkan untuk menghadapi keadaan tersebut seperti sebuah ruangan yang dianggap paling aman, basement, ruangan anti badai, atau  di tingkat lantai yang paling bawah. Bila tidak terdapat basement, segeralah ke tengah tengah ruangan pada lantai terbawah, jauhilah sudut-sudut ruangan, jendela, pintu, dan dinding terluar bangunan. Semakin banyak sekat dinding antara diri anda dengan dinding terluar gedung semakin aman. Berlindunglah di bawah meja gunakan lengan anda untuk melindungi kepala dan leher anda. Jangan pernah membuka jendela.

3.     Jika anda berada di dalam kendaraan bermobil, segeralah hentikan dan tinggalkan kendaraan anda serta carilah tempat perlindungan yang terdekat seperti yang telah disebutkan di atas.

Jika Anda Berada di Luar Ruangan dan Jauh dari Tempat Perlindunganmaka  yang anda harus lakukan adalah sebagai berikut:

1.  Tiaraplah pada tempat yang serendah mungkin, saluran air terdekat atau sejenisnya sambil tetap melindungi kepala dan leher dengan menggunakan lengan anda.

2.     Jangan berlindung di bawah jembatan, jalan layang, atau sejenisnya. Anda akan lebih aman tiarap pada tempatyang datar dan rendah.

3.    Jangan pernah melarikan diri dari angin putingbeliung dengan menggunakan kendaraan bermobil bila di daerah yang berpenduduk padat atau yang bangunannya banyak. Segera tinggalkan kendaraan anda untuk mencari tempat perlindungan terdekat.

4.     Hati-hati terhadap benda benda yang diterbangkan angin puting beliung. Hal ini dapat menyebabkan kematian dan cedera serius.

Posting Komentar untuk "Materi IPS Kelas 6 Semester Genap, Gejala Alam Indonesia dan Negara Tetangga"